Menata Visi-Misi Keluarga Islami: Dari Rumah Menuju Surga

DEPOKPOS – Keluarga dalam Islam memiliki dimensi yang sangat dalam — bukan hanya terkait hubungan darah atau persoalan domestik, melainkan sarana utama pembentukan akhlak, keimanan, dan keberkahan hidup. Allah Swt. berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrîm: 6).

Bacaan Lainnya

Ayat ini menunjukkan bahwa menjaga keluarga adalah bagian dari ibadah — sesuatu yang memerlukan visi dan misi yang jelas agar tujuan akhir kita sebagai hamba Allah tercapai.

Landasan Visi & Misi dari Dalil

Salah satu visi ideal dalam keluarga Islam adalah terciptanya hubungan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Dalam QS. Ar-Rûm ayat 21 Allah menerangkan:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang dan rahmat…”

Hadits yang juga sangat dikenal:

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari berbagai kajian juga disebutkan bahwa konsep sakinah, mawaddah, wa rahmah tidak otomatis tercapai tanpa usaha: komunikasi yang baik, tanggung jawab, keteladanan orang tua, serta komitmen beribadah bersama.

Visi Keluarga Islami

Visi keluarga dalam Islam adalah menjadikan rumah tangga sebagai tempat bernaung yang penuh ketenangan, cinta, dan kasih sayang, atau yang sering disebut dengan sakinah, mawaddah, wa rahmah. Visi ini berangkat dari firman Allah dalam QS. Ar-Rûm ayat 21, yang menyebut bahwa Allah menciptakan pasangan hidup agar manusia dapat merasakan ketenteraman, serta menumbuhkan mawaddah dan rahmah di antara mereka.

Keluarga Islami juga menempatkan Allah dan syariat-Nya sebagai pusat kehidupan. Semua keputusan, baik yang besar maupun kecil, diarahkan untuk mencari ridha-Nya. Dengan visi ini, keluarga tidak hanya bertujuan membangun kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadikan rumah sebagai jalan menuju surga.

Selain itu, keluarga Islami memiliki pandangan jauh ke depan untuk melahirkan generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Anak-anak dipandang sebagai amanah yang harus diasuh dengan pendidikan yang baik, agar kelak mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Keberkahan hidup, baik dalam rezeki, kesehatan, maupun hubungan antarkeluarga, juga menjadi bagian dari visi yang hendak diwujudkan.

Misi: Langkah Konkret Menuju Visi

Agar visi keluarga Islami tidak berhenti sebatas impian, diperlukan misi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu langkah awal adalah menanamkan tauhid dan adab Islami dalam interaksi sehari-hari, baik antara suami dan istri maupun orang tua dengan anak.
Pendidikan akhlak tidak cukup dengan nasihat, tetapi perlu diwujudkan melalui teladan nyata.

Selain itu, keluarga perlu membangun tradisi ibadah bersama, seperti shalat berjamaah di rumah, membaca Al-Qur’an, serta doa dan dzikir yang menjadi rutinitas. Kebiasaan ini bukan hanya menambah kedekatan dengan Allah, tetapi juga mempererat ikatan emosional antaranggota keluarga.

Komunikasi yang baik juga menjadi bagian penting dari misi keluarga Islami. Saling menghargai, mendengarkan keluh kesah, dan memahami kebutuhan satu sama lain akan menciptakan suasana rumah yang penuh kasih sayang. Sejalan dengan itu, orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan nafkah yang halal dan adil, sekaligus mendidik anak agar memahami nilai-nilai Islam serta norma sosial yang positif.

Terakhir, evaluasi berkala sebaiknya dijadikan tradisi dalam rumah tangga. Dengan penuh kasih sayang, keluarga dapat memeriksa sejauh mana visi dan misi yang telah dijalankan, serta apa yang perlu diperbaiki. Dengan cara ini, setiap anggota keluarga merasa terlibat, dan cita-cita menuju keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah bisa terus dijaga.

Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi). Hadits ini menegaskan bahwa kualitas seseorang tercermin dari sikapnya terhadap keluarga.

Dengan visi dan misi yang jelas, rumah tangga tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi madrasah pertama yang mencetak karakter, iman, dan amal. Dari keluarga Islami lahir generasi yang tangguh, masyarakat yang kuat, dan peradaban yang diridhai Allah Swt. Semoga rumah kita masing-masing menjadi jalan menuju surga bersama. Aamiin.

Muhammad Hadfana Syahid

Pos terkait