DEPOKPOS – Di era digital seperti sekarang, kehidupan manusia tak lepas dari gawai dan koneksi internet. Mediasosial, konten visual, berita, dan percakapan daring telah menjadi bagian dari rutinitas harian.
Di satusisi, kemajuan teknologi ini membawa manfaat besar, namun di sisi lain, juga menghadirkantantangan besar bagi hati seorang Muslim.
Hati: Pusat Keimanan dan Moral
Dalam Islam, hati (qalb) merupakan pusat dari segala amal dan niat. Rasulullah صلى الله عليه وسلمbersabda:
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, makabaiklahseluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal dagingituadalah hati.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hati yang terjaga akan membawa pada amal yang baik. Namun, ketika hati ternodai olehpenyakitseperti iri, riya, cinta dunia berlebihan, atau ketergantungan terhadap hiburan digital, maka sulit bagiseorang Muslim untuk meraih ketenangan dan keikhlasan dalam beribadah.
Tantangan Era Digital Terhadap Hati
Beberapa tantangan utama dalam era digital antara lain:
Informasi Berlebihan (Overload)
Terlalu banyak konsumsi informasi tanpa filter dapat membingungkan dan membuat hati gelisah.
Pamer dan Riya di Media Sosial
Keinginan untuk dipuji seringkali menggoda kita untuk membagikan semua hal, bahkanibadah,demi validasi sosial.
Konten Negatif
Gambar atau video yang tidak pantas, ujaran kebencian, dan debat kusir sering kali mengotoripandangan dan hati kita tanpa disadari.
Waktu yang Terbuang
Gawai sering menyita waktu hingga membuat lalai terhadap dzikir, tilawah, bahkan shalat.
Solusi Islami untuk Menjaga Hati
Memperkuat Hubungan dengan Al-Qur’an
Jadikan Al-Qur’an sebagai filter utama dalam menyaring informasi dan konten digital. Allahجل جلالهberfirman: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang paling lurus…”
(QS. Al-Isra: 9)
Dzikir dan Muhasabah Harian
Sediakan waktu untuk mengingat Allah dan mengevaluasi diri. Dzikir mampu menenangkanhati darihiruk-pikuk dunia digital.
Bijak Bermedia Sosial
Tanyakan pada diri sendiri sebelum membagikan sesuatu: “Apakah ini bermanfaat? Apakahinimendekatkan aku kepada Allah atau justru menjauhkan?”
Puasa Digital
Cobalah mengambil jeda dari media sosial, minimal sepekan sekali, untuk membersihkanhati danmemperbanyak ibadah. Mengikuti
Majelis Ilmu Online
Gunakan teknologi untuk menambah iman, seperti mengikuti kajian daring atau membacaartikelIslami yang terpercaya.
Menjaga hati di era digital memang bukan perkara mudah. Namun dengan kesadaran, niat yanglurus,dan upaya yang konsisten, insya Allah kita bisa melaluinya dengan baik. Dunia digital adalahalat. Iabisa menjadi jalan kebaikan atau sebaliknya—semua tergantung pada bagaimanakitamenggunakannya. Semoga Allah senantiasa menjaga hati kita, meneguhkan iman, dan membimbing langkahkitamenuju ridha-Nya. Aamiin.
Andreaz Geraldy Carlo
Beasiswa Pegadaian Peduli