DEPOKPOS – Tulungagung, kota yang diperkirakan sudah berusia lebih dari 800 tahun. Kota satu ini juga memiliki sejarah yang kental dengan kerajaan Majapahit. Hal tersebut dibuktukan dengan adanya makam Gayatri Sri Rajapatni di Desa Boyolangu, yang mana beliau adalah putri bungsu raja Kertanagara dan salah satu istri dari Dyah Wijaya raja pertama Majapahit (1293-1309). Konon dulunya kota ini bernama Ngrowo.
Membahas Tulungagung, ada banyak hal unik yang menjadi ciri dari kota ini, berikut keunikan-keunikan yang dimiliki oleh kota Tulungagung
Beribu warung kopi
Setidaknya ada 2 desa berdasarkan pengamatan dan penelitian yang menduduki urutan warung kopi terbanyak dan memiki jarak yang saling berdekatan dan selalu ada saja pengunjung. Yakni desa Bolorejo yang berada di Kecamatan Kauman. Dan desa Plosokandang yang berada di Kecamatan Kedungwaru.
Di desa Bolorejo berdasarkan jurnal “Feasibility Of Green Coffee Shop In Bolorejo Village District Kauman Region Tulungagung (2017)”, jumlah warung kopi di Tulungagung mencapai 100 warung. Dalam jurnal itu juga disebutkan ada 38 warung kopi ijo yang tercatat di kelurahan/desa.
Untuk warung kopi di desa Plosokandang, berdasarkan hasil wawancara salah satu mahasiswa UINSATU Tulungagung (7/12), yang mana penyebab banyaknya warkop lantaran dipengaruhi oleh popularitas mahasiswa yang mendominasi disana, kebanyakan mereka berasal dari UINSATU Tulungagung, yang menjadikan banyaknya warung kopi, bahkan warung makan yang buka.
Kopi Hijau
Mungkin nama minuman itu terdengar asing disebagian telinga para pelancong. Kopi hijau bukannya kopi yang berwarna hijau, melainkan biji kopi yang digiling bersamaan dengan biji kacang hijau sebelum diseduh menjadi minuman, dan mendapatkan cita rasa tersendiri. Minuman ini pasti dijumpai diberbagai warung kopi. Kopi hijau merupakan salah satu oleh-oleh khas Tulunggung
Ayam Lodho
Ayam lodho yaitu ayam yang megalami dua proses pemasakan sekaligus, yaitu dipanggang dan diolah bersama santan, sehingga bumbunya ersuk hingga tulang.
Ayam lodho menjadi salah satu icon Tulungagung lantaran tradisi yang mengadakan ayam lodho pada acara selamatan. Tak jarang ditemukan banyak warung ayam lodho karena hal tersebut sudah menjadi bagian dari kebutuhan upacar tradisi disan. Mungkin jika kamu jalan-jalan di Tulungangung sekli dua kali akan menjumpai warung ayam lodho.
Nyethe
Bagi para perokok siapa yang tak kenal dengan nyethe, atau yang biasa disebut juga lelet. Nyethe adalah tradisi mengoleskan endapan kopi ke permukaan rokok dengan tujuan agara cita rasa kopi meresap ke rokok. Bahkan di beberpa desa di kota ini, tradisi ini dijadikan sebagai perlombaan.
Kota marmer
Kota ini dijuluki demikian lantaran ada satu desa penghasil marmer dengan kualitas terbaik, bahkan sampai-sampai menembus pasar internasional. Ialah desa Basole, yang berada di kecamatan Besuki. Tak hanya marmer, ada beberapa desa penghasil perindustrian, oleh karena itu ada sebagian orang yang menyebutnya dengan kota produksi
Dilansir dari repository UIN Satu Tulungagung, salah satu sentra industri penghasil marmer di Desa Besole adalah PT Industri Marmer Indonesia, yang sudah berdiri sejak tahun 1961. Industri ini kemudian berkembang menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 1970.
Hingga kini, terus bermunculan industri marmer di berbagai wilayah di Desa Besole. Yuk, intip sekilas Desa Besole yang jadi daerah penghasil marmer di Kabupaten Tulungagung.
Biaya hidup murah
Mungkin ini menjadi salah satu alasan para perantau memilih Tulunggung sebagai tempat perantauan.
Biaya hidup per orang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh BPS pada bulan Maret 2021 adalah sebesar 1.074.754, dengan tingkat inflasi umum tahunan pada tahun 2022 adalah sebesar 5.5% dan estimasi inflasi tahun 2023 sebesar 6% (INDEF), maka biaya hidup per kapita/orang di Kabupaten Tulungagung mungkin akan naik menjadi 1.201.897.
Sedangkan UMK 2023 Kabupaten Tulungagung ditetapkan sebesar 2.229.358 (+8.97%) dari UMK tahun 2022 sebesar 2.029.359.
Ahsanu Nadiya Elfara
Mahasiswi prodi Bahasa dan Sastra Arab, UINSATU Tulungagung