Sudah sejak dahulu dalam setiap diri manusia memiliki keinginan berpetualang dan keinginan yang besar untuk mengeksplor daerah yang belum di jelajahi. Mengeksplor seluruh isi bumi yang belum dijejaki bahkan sampai impian untuk mengeksplor luar bumi.
Banyak hal yang bisa dilakukan seperti menyelam ke dalam laut, menjelajahi ke dalam hutan ataupun mendaki puncak gunung. Mungkin bagi sebagian orang hal itu adalah sesuatu yang berbahaya bagi keselamatan diri sendiri karena beresiko tinggi, namun pada satu sisi hal itu menjadi sebuah tantangan menguji adrenalin yang bagi sebagian orang kegiatan seperti itu sangat menyenangkan.
Bagi masyarakat perkotaan mungkin agak sulit untuk bisa mencari sensasi alam yang masih terjaga keasriannya. Namun ada salah satu destinasi pendakian yang menarik yaitu di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Jaraknya yang dekat bagi masyarakat di jabodetabek karena termasuk ke dalam tiga wilayah kabupaten yaitu Cianjur, Bogor, dan Sukabumi yang membuat taman nasional ini menjadi tujuan favorit masyarakat yang memiliki hobi mendaki sekalgus berolahraga.
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan salah satu objek wisata alam yang terkenal dan untuk menuju kesana ada tiga jalur pendakian yaitu melalui via Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana. Jika mendaki hanya untuk mencari ketenangan mendaki, maka alangkah lebih baiknya jika mendaki di hari biasa karena jika dihari weekend jalur pendakian akan terlihat ramai seperti pasar, tentu hal itu sangat tidak nyaman sekali.
Kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango juga mencangkup wisata alam seperti :
Telaga biru jika melalui via cibodas maka pendaki akan melewati sebuah telaga yang berwarna biru dengan ketinggian 1.575 m.dpl, dan tempat ini juga menjadi shelter untuk para pendaki untuk beristirahat sejenak sembari melihat keindahan telaga biru.
Setelah melewati shelter telaga biru maka akan melewati shelter rawa panyangcangan dan akan ada dua penunjuk jalur jika ke sebelah kiri menuju gunung gede/pangrango dan kesebelah kiri menuju air terjun cibeureum dengan ketinggian 1.620 m.dpl.
Di ketinggian 2.100 m.dpl tepatnya di shelter air panas pendaki akan melewati jalur air panas, dan untuk melewati trek ini diperlukan ke hati-hatian jika melangkah karena trek yang licin dan di sebelah kanan terdapat jurang yang curam.
Puncak gunung pangrango, gunung ini memiliki ketinggian yang sedikit lebih tinggi dari gunung gede yaitu 3019 m.dpl. Jika melalui via Cibodas setelah melewati shelter kandang badak di ketinggian 2.400 m.dpl maka akan ada penunjuk arah, lalu para pendaki akan memilih tujuan ke sebelah kiri menuju puncak gunung gede dan sebelah kanan menuju puncak gunung pangrango.
Lembah mandalawangi terletak 100 meter dari puncak pangrango dan memiliki luas 5 hektare yang terletak diantara titik temu antara gunung gede dan gunug pangrango. Disini merupakan salah satu tempat favorit dari sosok aktivis era soekarno dan soeharto yaitu mendiang soe hoek gie, bahkan abu jenazahnya ditaburkan di lembah ini.
Puncak kawah gunung gede yang berada di ketinggian 2.2958 m.dpl, jika beruntung tidak ada kabut maka akan terlihat seluruh pemandangan lereng gunung gede dan akan terlihat pula puncak pangrango yang bersebelahan. Jika melakukan pendakian via cibodas akan memerlukan jarak dan waktu yaitu 9,7 km dengan waktu sampai sekitar 6 atau 7 jam dari pos pertama dan itu tergantung kondisi fisik pendaki bisa lebih cepat bahkan lebih lama.
Alun-alun surya kencana merupakan dataran sabana yang sangat luas dengan luas 50 hektare dengan ketinggian 2.750 m.dpl dengan jarak tempuh via Cibodas 11.8 km dengan waktu 6 jam perjalanan. Alun-alun surya kencana merupakan tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda karena area yang datar dengan pemandangan yang indah hamparan rumput dan pohon edelweiss. Namun akan lebih mudah dan dekat jika pendakian menuju alun-alun surya kencana melalui akses via gunung putri karena jika melalui via Cibodas, maka harus melewati puncak gunung gede terlebih dahulu untuk menuju kesana.
Mendaki gunung memang suatu kegiatan yang melatih diri disaatpenuh keterbatasan dengan menguji adrenalin dan mental sekaligus berolahraga, maka dari itu untuk tetap menjaga kelangsungan kelestarian ekosistem flora maupun fauna.
Para pendaki harus mematuhi peraturan pengelola dan memiliki kesadaran untuk menjaga itu semua dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan bahan kimia seperti sabun pembersih yang bisa menjadi pencemaran air dan tanah, tidak melakuan pembakaran atau perusakan pohon dan membunuh satwa, tidak melakukan kebisingan yang menggangu, tidak mengeluarkan kata-kata kasar atau kotor, tidak membuka jalur sendiri, dan tetap menjaga keselamatan diri sendiri dan kawan seperjalanan stay saftey. (Affan Fuhaid)