BOGOR – Salah satu destinasi andalan di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yakni Agrowisata Gunung Mas menjamin keamanan para wisatawannya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meskipun kawasan ini didominasi ruangan terbuka, namun pihak pengelola Gunung Mas telah melakukan sejumlah pembenahan khususnya dalam segi protokol kesehatan.
“Kami sudah menyiapkan sejumlah alat-alat sterilisasi, mulai pengecekan suhu tubuh di gerbang masuk kawasan. Kendaraan juga harus melewati bilik disinfektan. Kami juga sudah siapkan washtafel dan cairan handsanitizer di sejumlah titik,” kata Asisten Administrasi Agro Wisata Gunung Mas, Ridwan Fauzan di Bogor, dikutip dari Republika, Senin (14/12).
Agrowisata tersebut menjalankan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meliputi keharusan penggunaan masker, face shield, mengukur suhu badan, hingga sarung tangan. Di lokasi itu juga banyak dijumpai fasilitas cuci tangan dengan sabun.
Pihak manajemen juga melakukan pengecekan kesehatan rutin terhadap seluruh pegawainya agar pengunjung bisa berinteraksi dengan aman.
Seperti yang diketahui Wisata Gunung Mas sempat tutup total untuk menekan penularan Covid-19 dan baru di buka kembali pada 4 Juli 2020 lalu.
Ridwan melanjutkan, tempat wisata yang ia jalankan tersebut layak menjadi pilihan para wisatawan untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dan sahabat tercinta.
Destinasi Agrowisata Gunung Mas menawarkan pemandangan kebun teh yang merupakan ciri khas kawasan ini yang bisa dinikmati dengan berjalan kaki, berkuda, bersepeda maupun menaiki mobil off road. Selain itu, terdapat kerajinan batik yang bisa kita lihat secara langsung proses pembuatannya.
pengelola juga menyiapkan sejumlah penginapan eksklusif yang tersebar di seluruh kawasan. Bagi pengunjung yang cinta outdoor bisa memilih Camping Ground yang berada di tengah hijaunya kebun teh. Penginapan juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang.
Dengan seluruh kebijakan tersebut Ridwan berharap pandemi segera berakhir dan sektor Pariwisata bisa bangkit kembali. (Farhan Ar’Rayyan)